SUMO777 – 4 Pulau Aceh Pindah ke Sumut Dekat Blok OSWA, Benarkah karena Potensi Cadangan Migas di Sekitarnya?

admin Avatar
Anggota DPD RI asal Aceh bersama masyarakat, nelayan, tokoh adat, hingga akademisi berkumpul di gugusan empat pulau untuk melakukan deklarasi bahwa 4 pulau yang masuk wilayah Sumut adalah milik Aceh.

Lihat Foto

migas) Offshore West Aceh (OSWA).

Meski belum secara resmi masuk dalam Wilayah Kerja OSWA, keberadaan pulau-pulau tersebut mulai menarik perhatian karena potensi sumber daya alam yang mungkin terkandung di sekitarnya.

Kepala Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA), Nasri Djalal, menyatakan bahwa secara umum keempat pulau tersebut memang berdekatan dengan Wilayah Kerja Offshore West Aceh (OSWA).

Namun, menurutnya, lokasi pulau-pulau itu belum memiliki cakupan data seismik yang memadai sehingga belum dapat dilakukan evaluasi potensi migas secara menyeluruh.

“Kami mendorong adanya survei awal dan akuisisi data seismik agar potensi migas bisa diidentifikasi lebih jelas,” ujar Nasri saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp pada Kamis (12/6/2025).

Siapa Pengelola Blok OSWA dan Seberapa Besar Potensinya?

Merujuk pada situs resmi BPMA, Wilayah Kerja OSWA atau Blok Singkil saat ini dikelola oleh Conrad Asia Energy Ltd.

Perusahaan ini juga merupakan pemenang lelang Blok Meulaboh atau Wilayah Kerja Offshore North West Aceh (ONWA), yang lokasinya berdekatan.

Blok Singkil disebut memiliki potensi gas sebesar 296 miliar kaki kubik (BCF) berdasarkan asumsi P50.

Sementara itu, Blok Meulaboh menyimpan potensi minyak bumi sekitar 192 juta barel (MMBO) dan gas hingga 1,1 triliun kaki kubik (TCF). Luas wilayah Blok OSWA mencapai 8.200 kilometer persegi, sementara Blok ONWA seluas 9.200 kilometer persegi.

Meski menjanjikan, potensi hidrokarbon di kedua wilayah ini menghadapi tingkat risiko geologi sedang hingga tinggi, khususnya terkait keberadaan batuan sumber (source rock).

Bagaimana Respons Pemerintah Daerah?

Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Bobby Nasution, menemui Gubernur Aceh, Muzakkir Manaf, membahas soal status kepemilikan 4 pulau yang kini masuk dalam wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah, Rabu (4/6/2025) di Pendopo Gubernur Aceh.Kompas.com/Zuhri Noviandi Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Bobby Nasution, menemui Gubernur Aceh, Muzakkir Manaf, membahas soal status kepemilikan 4 pulau yang kini masuk dalam wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah, Rabu (4/6/2025) di Pendopo Gubernur Aceh.

Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, turut menanggapi potensi migas tersebut dengan menyatakan kesiapan untuk menjajaki kerja sama dengan Pemerintah Aceh.

Menurutnya, potensi migas di wilayah itu bisa dikelola bersama melalui pembentukan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) masing-masing provinsi.

“Katanya di sana ada potensi migas. Kalau ada migas, kita bisa bentuk BUMD. Sumut punya BUMD-nya. Aceh juga punya BUMD-nya. Bisa gabung di perusahaan yang masuk kelola migas itu,” ujar Bobby kepada wartawan saat berkunjung ke Aceh pada Rabu (4/6/2025).

Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menyatakan bahwa potensi migas bukan bagian dari pertimbangan dalam proses penetapan empat pulau tersebut sebagai bagian dari Sumatera Utara. Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Bina Administrasi Wilayah Kemendagri, Safrizal Zakaria Ali.

“Kami tidak tahu menahu bahwa ada potensi migas segala macam, (karena) tidak merupakan konsen dari tim pembakuan rupabumi karena betul-betul berdasarkan standar yang dibangun,” ujarnya di Jakarta Pusat, Rabu (11/6/2025).

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Empat Pulau Aceh yang Jadi Milik Sumut Dekat Blok Migas OSWA, Bobby Ajak Aceh Kelola Bareng“.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *