SUMO777 – Nakhoda KM Poseidon Dibunuh 2 ABK Kakak Adik, Terungkap Motif dan Kronologinya

admin Avatar
Kasubdit Gakkum Ditpolair Kombes Donny Charles Go saat konferensi pers di Mako Korpolairud, Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (25/4/2025).

Lihat Foto

Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Ditpolair) Korpolairud Baharkam Polri berhasil mengungkap tindak pidana penggelapan barang kapal dan dugaan pembunuhan terhadap Nakhoda KM Poseidon 03, Tupal Sianturi, yang diduga dibuang hidup-hidup ke laut oleh dua anak buah kapalnya sendiri.

Peristiwa ini terjadi pada Maret 2024, dan baru berhasil diungkap satu tahun kemudian. Dua tersangka berinisial B dan R, yang ternyata adalah kakak adik, kini telah diamankan.

Keduanya berperan sebagai Wakil Kepala Kamar Mesin (KKM) dan ABK di kapal tersebut. Mereka dihadirkan dalam konferensi pers di Mako Korpolairud, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Jumat (25/4/2025).

Motif pembunuhan dan penggelapan ini diduga kuat dipicu oleh tekanan ekonomi serta dendam pribadi.

“Berhasil mengamankan dua orang pelaku tanpa ada perlawanan. Saat itu juga mereka akui telah menjual barang-barang yang ada di atas kapal,” ungkap Kasubdit Gakkum Polair Baharkam Polri, Kombes Pol Donny Charles Go.

Hilangnya Nakhoda Dilaporkan oleh Keluarga

Kasus bermula dari laporan anak korban yang datang ke Kantor Mako Korpolairud pada 6 April 2024. Laporan dibuat setelah Tupal tidak juga kembali ke rumah usai pelayaran.

Penelusuran awal menunjukkan bahwa pada 19 Maret 2024, KM Poseidon 03 dengan 12 ABK bertolak dari Teluk Jakarta untuk mencari cumi di laut.

Lima hari berselang, tepatnya pada 24 Maret, terjadi keributan di kapal antara korban dan salah satu KKM.

Masalah bermula saat Tupal mendapati KKM hanya bermalas-malasan, padahal hasil tangkapan sedang minim dan dinamo jangkar kapal tidak berfungsi. Saat itu, korban melempar kunci inggris yang mengenai kaki KKM hingga terluka.

Melihat kejadian tersebut, ABK lain yang merupakan adik dari KKM turun tangan membela kakaknya.

Pertengkaran pun semakin memanas dan berujung pada insiden fatal: korban didorong ke laut. Alih-alih menyelamatkan, kedua tersangka justru membawa kapal menjauh ke arah perairan Belitung.

Kapal Ditemukan Kosong, Kerugian Ditaksir Ratusan Juta Rupiah

Pada 30 Maret 2024, kapal KM Poseidon 03 dinyatakan hilang kontak di perairan selatan Pulau Belitung.

Setelah dilakukan pencarian oleh tim Korpolairud dan Basarnas, kapal ditemukan dalam kondisi kosong—tanpa awak dan tanpa barang-barang.

“Dari hasil penyelidikan awal, pemilik kapal mengalami kerugian materil mencapai Rp 400 juta,” kata Donny.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *