
Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SVA 5688 terpaksa melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Sabtu (21/6/2025).
Pendaratan darurat ini dilakukan setelah pesawat yang terbang dari Jeddah, Arab Saudi, menuju Surabaya, Jawa Timur, menerima ancaman bom saat masih berada di udara.
Dikonfirmasi Polda Sumut
Kepala Bidang Humas Polda Sumatera Utara Kombes Ferry Walintukan membenarkan kejadian tersebut.
Ia menyebut pihaknya telah mengerahkan personel penjinak bom (jibom) untuk melakukan penyisiran dan pemeriksaan terhadap pesawat.
“Benar itu ada ancaman bom. Kami dari Polda Sumatra Utara diminta untuk mengirim pasukan jibom kami untuk melakukan skrining terhadap pesawat dan penumpang,” ujar Ferry dalam wawancara langsung di Breaking News KompasTV, Sabtu.
Bawa 376 jemaah haji asal Surabaya
Pesawat SVA 5688 diketahui mengangkut sebanyak 376 jemaah haji asal Surabaya serta 13 kru.
Berdasarkan data sementara, 196 penumpang adalah laki-laki dan 180 lainnya perempuan.
Semua penumpang telah dievakuasi ke tempat yang lebih aman di area bandara untuk memastikan keselamatan mereka.
Sementara itu, pesawat dialihkan ke sisi landasan untuk dilakukan pemeriksaan menyeluruh oleh tim penjinak bom.
“Informasi sementara kami dapatkan dari pilot. Untuk rilis resmi akan disampaikan pihak bandara. Kami sudah laksanakan prosedur awal dengan mengerahkan jibom,” kata Ferry.
Ancaman bom terulang, kasus kedua di Bandara Kualanamu
Ancaman bom yang dialami penerbangan Saudia Airlines ini bukan yang pertama dalam sepekan terakhir.
Pada 17 Juni 2025, pesawat Saudia Airlines nomor SV-5726 rute Jeddah–Jakarta juga mengalami hal serupa dan melakukan pendaratan darurat di Bandara Kualanamu.
Artikel ini telah tayang di kompas.tv dengan judul Lagi, Pesawat Saudia Airlines Diancam Bom dan Mendarat Darurat di Bandara Kualanamu
Leave a Reply