SUMO777 – Pentingnya Durasi Tidur yang Cukup untuk Mencegah Serangan Jantung

admin Avatar

Lihat Foto

serangan jantung.

Serangan jantung terjadi ketika aliran darah yang menuju jantung terhenti secara mendadak, yang dapat mengakibatkan kerusakan pada otot jantung.

Sebuah penelitian terbaru dari Universitas Uppsala, Swedia, menunjukkan bahwa tidur hanya selama 4 jam sehari selama tiga hari berturut-turut dapat meningkatkan risiko serangan jantung, seperti yang dilaporkan oleh Independent. Dalam studi ini, para peneliti menganalisis keberadaan protein inflamasi dalam darah, yaitu molekul yang dihasilkan tubuh saat menghadapi stres atau melawan penyakit.

Apabila kadar protein ini tetap tinggi dalam jangka waktu yang lama, dapat terjadi kerusakan pada pembuluh darah yang meningkatkan risiko penyakit jantung, termasuk serangan jantung dan gagal jantung.

Penelitian ini melibatkan 16 pria sehat yang tinggal di laboratorium selama beberapa hari, di mana mereka mendapatkan makanan yang teratur dan aktivitas yang dipantau dengan pencahayaan yang dikontrol.

Selama percobaan, para partisipan menjalani dua pola tidur:

tiga malam dengan tidur normal (8,5 jam) dan tiga malam dengan tidur yang dibatasi hingga 4,25 jam.

Hasilnya menunjukkan bahwa mereka yang tidur lebih sedikit mengalami peningkatan penanda inflamasi yang berkaitan dengan penyakit jantung.

Durasi Tidur yang Disarankan untuk Mencegah Serangan Jantung

Andreas Prasadja, seorang dokter spesialis kesehatan tidur dari RS Mitra Kemayoran, Jakarta Pusat, menjelaskan bahwa tidur yang cukup dan berkualitas dapat mencegah risiko serangan jantung.

Ia merekomendasikan durasi tidur yang ideal adalah antara 7 hingga 9 jam per hari.

“Tidur kurang dari 7 jam dapat meningkatkan risiko, sedangkan tidur lebih dari 9 jam juga dapat berisiko terhadap penyakit jantung,” ujarnya saat diwawancarai oleh Kompas.com pada Selasa (27/5/2025).

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa kualitas tidur juga berpengaruh terhadap risiko serangan jantung.

Menurut National Sleep Foundation, kualitas tidur tidak hanya bergantung pada durasi, tetapi juga pada kepuasan dan keteraturan waktu tidur.

Tidur yang terlalu lama tidak selalu menunjukkan kualitas yang baik; kadang-kadang, hal ini menandakan adanya gangguan tidur yang membuat tidur menjadi tidak nyenyak.

“Tidak ada yang namanya tidur terlalu lama, tetapi jika seseorang tidur dalam waktu yang panjang, mungkin ia mengalami kantuk berlebihan, atau hypersomnia,” ungkapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *