
mi gomak. Kuliner dari tanah Batak ini populer dengan cita rasa yang gurih dan berbumbu medok.
Mi gomak memang bisa dijumpai di berbagai daerah, khususnya di restoran khas Medan. Namun, makanan legendaris ini tentu akan terasa lebih istimewa jika disantap langsung dari daerah asalnya.
Pada saat berkunjung ke Patra Parapat, Kecamatan Pematangsiantar, Sumatera Utara pada Rabu (14/5/2025), Kompas.com berkesempatan mencoba mi gomak.
Seperti apa rasanya?

Menyantap mi gomak langsung dari asalnya
Ukuran mi yang dipakai untuk membuat mi gomak ini cukup tebal. Kuah berbumbu merahnya disajikan nyemek dengan sedikit berkuah.
Kol putih yang diiris tipis masih terasa renyah, diaduk bersama telur, potongan bakso, dan sawi.
Ditutup sempurna dengan sedikit taburan bawang goreng, kerupuk warna-warni, telur ceplok setengah matang, irisan timun, dan selada air sebagai pelengkap.
Cita rasa bumbu merah nan medok namun tidak terlalu pedas menyapa lidah pada suapan pertama.
Meskipun warna kuahnya tampak “menyala”, tetapi terasa bersahabat ketika mampir ke mulut. Mi-nya terasa kenyal, mirip spaghetti namun versi lokal.
Kuning telur setengah matang meleleh kala dipotong, menyatu dengan kuah mi gomak yang membuat rasanya semakin kaya.
Jika berkunjung ke Sumatera Utara, jangan lewatkan untuk mencoba mi gomak. Kuliner ini cukup mudah ditemui, baik itu di restoran maupun penginapan yang menyediakan menu makanan.
Sebagai tambahan, nama mi gomak diambil dari cara penyajian yaitu digomak, yang artinya diracik menggunakan tangan.
Menambahkan dari Kompas.com (20/12/2022), mi gomak dibuat dari mi lidi, yaitu mi mentah dari tepung terigu yang dibentuk seperti batang lidi tebal yang tegak dan lurus.
Sementara perbedaannya tentu saja ada pada bumbu yang berempah, terutama aroma bumbu merica khas Toba bernama andaliman.
Seperti yang telah diketahui, andaliman merupakan jenis rempah yang hanya bisa ditemukan di wilayah Sumatera Utara.
Leave a Reply