SUMO777 – Siapa Pengganti Paus Fransiskus? Kardinal dari Asia dan Afrika Berpeluang Ukir Sejarah

admin Avatar
Paus Fransiskus tiba di Bandara VVIP Soekarno-Hatta, Banten, untuk melanjutkan lawatannya ke Papua Nugini. Di bandara Paus Fransiskus disambut perwakilan pemerintah, antara lain Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas, Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia Gandi Sulistiyanto, Uskup Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo, Mgr. Antonius Subianto Bunyamin Ketua Konferensi Waligereja Indonesia, Ignatius Jonan (Ketua Panitia Kunjungan Apostolik Paus Fransiskus ke Indonesia) dan Duta Besar Indonesia untuk Tahta Suci Michael Trias Kuncahyono.

Lihat Foto

Paus Fransiskus meninggal dunia di usia 88 tahun pada Senin (21/4/2025) waktu Vatikan, setelah menjalani masa sakit yang cukup panjang.

Dengan kepergian Paus Fransiskus, Gereja Katolik kini berada di titik transisi penting. Dewan Kardinal dipanggil untuk berkumpul di Kota Vatikan dan memulai proses pemilihan pemimpin baru melalui konklaf yang digelar secara khidmat dan tertutup di Kapel Sistina.

Proses pemilihan paus, yang disebut konklaf, akan melibatkan kardinal-kardinal berusia di bawah 80 tahun yang memiliki hak suara.

Mereka akan melakukan pemungutan suara secara berulang hingga satu nama memperoleh dukungan dua per tiga dari total suara.

Setiap tahapan konklaf dilakukan dalam suasana penuh doa dan kerahasiaan tinggi, sebagaimana tradisi yang telah berlangsung selama berabad-abad.

Pemilihan kali ini memiliki makna yang sangat besar karena dapat menjadi momentum pergeseran poros kepemimpinan Gereja Katolik dari Eropa ke wilayah Global South terutama Asia dan Afrika.

Siapa Saja Calon Paus yang Paling Menonjol?

Beberapa nama telah mencuat ke permukaan sebagai kandidat kuat pengganti Paus Fransiskus. Mereka datang dari berbagai penjuru dunia, mewakili semangat keberagaman yang selama ini diusung oleh Gereja Katolik.

Kardinal Peter Turkson dikenal luas sebagai tokoh gereja dari Afrika yang berpengaruh dan dihormati. Pria berusia 76 tahun ini diangkat menjadi Kardinal oleh Paus Yohanes Paulus II pada tahun 2003.

Selama masa Paus Fransiskus, ia menjabat sebagai kepala Dewan Pontifikal untuk Keadilan dan Perdamaian dan menjadi figur penting dalam berbagai isu global, mulai dari perubahan iklim hingga keadilan ekonomi.

“Ia merupakan sosok kuat yang membela perdamaian dan kemanusiaan,” demikian pengakuan banyak tokoh gereja tentang Turkson dikutip dari Antara, Selasa (22/4/2025).

Jika terpilih, Turkson akan mencatat sejarah sebagai paus berkulit hitam pertama.

Dari Asia, nama Kardinal Luis Antonio Tagle menjadi sorotan. Dikenal sebagai “Fransiskus dari Asia”, ia adalah mantan Uskup Agung Manila dan kini menjabat sebagai Prefek Kongregasi untuk Evangelisasi Bangsa-Bangsa. Tagle memiliki reputasi sebagai tokoh yang inklusif dan progresif.

“Tagle adalah wajah gereja yang penuh kasih terhadap kaum miskin dan terpinggirkan,” kata seorang analis gereja Asia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *