SUMO777 – 20 Persen Pasokan Minyak Dunia Terancam, Akankah Iran Tutup Selat Hormuz?

admin Avatar
Serangan Amerika Serikat ke fasilitas nuklir Iran memicu kekhawatiran lonjakan harga minyak dunia. Investor bersiap menghadapi gejolak pasar dan meningkatnya risiko inflasi global.

Lihat Foto

Iran belum secara resmi memutuskan untuk menutup Selat Hormuz, meskipun dukungan dari parlemen telah disuarakan.

Keputusan akhir masih berada di tangan Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, sebagaimana dilaporkan media pemerintah Press TV pada Minggu (22/6/2025). Wacana ini kembali mencuat pascaseranganudara Amerika Serikat terhadap tiga fasilitas nuklir Iran.

Penutupan Selat Hormuz selama ini digunakan Iran sebagai alat tekanan diplomatik terhadap negara-negara Barat.

Sekitar 20 persen pasokan minyak dan gas dunia melewati jalur sempit ini, menjadikannya salah satu titik paling strategis di dunia.

Anggota Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran, Esmail Kosari, mengatakan bahwa parlemen mendukung penutupan selat.

“Untuk saat ini, parlemen telah sampai pada kesimpulan bahwa kita harus menutup Selat Hormuz. Namun, keputusan akhir tetap menjadi tanggung jawab Dewan Keamanan Nasional Tertinggi,” ujar Kosari yang juga merupakan komandan di Garda Revolusi Iran, dikutip dari Reuters.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi enggan memberikan jawaban tegas. “Berbagai pilihan tersedia bagi Iran,” katanya dalam konferensi pers.

Seberapa Penting Selat Hormuz bagi Dunia?

Peta Selat Hormuz. Amerika Serikat menyerukan China agar mencegah Iran menutup Selat Hormuz, jalur vital 20 persen pasokan minyak dunia. Ketegangan meningkat usai serangan udara AS ke Iran.Wikimedia Commons Peta Selat Hormuz. Amerika Serikat menyerukan China agar mencegah Iran menutup Selat Hormuz, jalur vital 20 persen pasokan minyak dunia. Ketegangan meningkat usai serangan udara AS ke Iran.

Selat Hormuz terletak antara Teluk Persia dan Teluk Oman, dan hanya memiliki lebar sekitar 33 kilometer pada titik tersempitnya.

Jalur pelayaran aktual yang dapat dilewati kapal hanya sekitar 3 kilometer di setiap arah, melewati perairan Iran dan Oman.

Menurut Badan Informasi Energi Amerika Serikat (EIA), sekitar 20 juta barel minyak mentah setara seperlima konsumsi minyak harian global melewati Selat Hormuz setiap hari. Oleh karena itu, selat ini disebut sebagai “titik kritis” dalam jalur distribusi energi dunia.

Jika Iran benar-benar menutup Selat Hormuz, para ahli memprediksi lonjakan harga minyak dunia.

“Menutup selat itu jelas akan menjadi masalah ekonomi yang luar biasa,” kata mantan Kepala MI6 Inggris, Alex Younger, kepada BBC.

Setelah serangan udara AS ke Iran, harga minyak Brent sempat menembus 80 dollar AS per barel, tertinggi sejak Januari.

Analis dari Tortoise Capital, Rob Thummel, memperkirakan harga bisa melonjak hingga 100 dollar AS jika situasi memburuk.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *