
musim kemarau 2025 di Indonesia akan mulai meluas secara bertahap sejak bulan April dan mencapai puncaknya pada bulan Agustus.
Namun, apakah Mei 2025 sudah memasuki musim kemarau? Berikut adalah proyeksi resmi BMKG.
Menurut Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, musim kemarau 2025 mulai terjadi secara bertahap sejak April, dengan lebih banyak wilayah yang akan terdampak pada bulan-bulan berikutnya.
“Pada bulan April 2025, sebanyak 115 Zona Musim (ZOM) akan memasuki musim kemarau,” ujar Dwikorita dalam keterangan resminya, Sabtu (12/4/2025).
“Jumlah ini akan meningkat pada Mei dan Juni, seiring dengan meluasnya wilayah yang terdampak, termasuk sebagian besar wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Papua,” lanjutnya.
BMKG memprediksi bahwa pada Mei 2025, sebagian besar wilayah yang mengalami musim kemarau akan semakin bertambah.
Hingga saat itu, sebanyak 403 ZOM atau 57,7% wilayah Indonesia diperkirakan akan memasuki musim kemarau pada periode April hingga Juni 2025.
Nusa Tenggara diprediksi akan menjadi wilayah yang paling awal merasakan dampak musim kemarau dibandingkan daerah lainnya.
Puncak musim kemarau 2025 diprediksi akan terjadi pada Agustus, dan BMKG mengungkapkan bahwa musim kemarau ini diperkirakan akan berlangsung lebih singkat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, khususnya di 298 ZOM atau 43% wilayah Indonesia.
Dari sisi curah hujan, BMKG memperkirakan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia akan mengalami kondisi normal, dengan curah hujan yang tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah selama musim kemarau.
BMKG juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi kekeringan, terutama di wilayah yang mulai mengalami musim kemarau lebih awal dan dengan durasi yang lebih pendek namun intensitas panas yang cukup tinggi.
Leave a Reply