
Kunjungan ini dilakukan sebagai respons atas laporan mengenai penahanan ijazah yang dilakukan oleh perusahaan terhadap 12 mantan karyawan mereka.
Kemarahan Wamenaker karena Dicuekin
Noel menyampaikan bahwa kedatangannya ke Sanel Tour and Travel untuk meminta perusahaan segera mengembalikan ijazah milik mantan karyawan yang hingga kini masih ditahan.
“Kita gimana gak marah, kita dilaporkan ada perusahaan yang menahan ijazah pencari kerja. Kawan-kawan yang ditahan ini kan sudah bekerja di situ, kemudian ijazahnya ditahan,” ujar Noel dalam wawancara dengan Kompas.com, Kamis (24/4/2025).
Namun, kemarahannya semakin memuncak saat ia tidak diberi akses untuk bertemu dengan pimpinan perusahaan.
Menurut Noel, salah satu pegawai yang coba diajak bicara bersikap acuh tak acuh dan tidak menghargai upaya komunikasi yang dilakukan secara persuasif.
“Saya perkenalkan dulu nama saya. ‘Pak, saya Immanuel, saya Wakil Menteri Tenaga Kerja. Ini ada laporan’. Dia cuek saja, masa bodoh, buang muka. Sampai saya bertanya, ‘Eh Mas, saya ini bertanya ke kamu, kamu ngobrol dong sama saya’. Dia buang muka. Terus dia bilang, ‘Bapak jangan maksa saya dong’,” ungkap Noel dengan nada tinggi.
Noel juga mengungkapkan bahwa selain menahan ijazah, pihak perusahaan meminta sejumlah uang sebagai syarat untuk mengembalikan dokumen pribadi tersebut.
“Kalau ijazahnya diambil, harus bayar Rp 5 juta sampai sekian juta. Ini kan terlalu kurang ajar pengusaha seperti ini. Mereka harusnya paham, mereka mencari kerja itu mencari uang, bukan malah membuang uang,” tambahnya.
Protes Sanel Tour: Sidak Tanpa Surat Tugas
Menanggapi sidak yang dilakukan Wamenaker, pengacara pemilik Sanel Tour and Travel, Tommy Freddy Simanungkalit, mengungkapkan bahwa kedatangan Wamenaker tersebut mengganggu aktivitas perusahaan.
Bahkan, ia menyebut beberapa karyawan merasa terintimidasi dan traumatis dengan cara kedatangan yang dianggap berlebihan.
“Jelas kedatangan mereka ramai-ramai mengganggu. Diintimidasi. Mereka datang teriak-teriak, menakut-nakuti. Karyawan sampai ada yang ketakutan dan trauma. Bahkan mau mengundurkan diri,” kata Tommy, Jumat (25/4/2025).
Selain itu, pihak Sanel merasa bahwa kedatangan Wamenaker tanpa surat tugas atau surat perintah yang resmi merupakan suatu hal yang tidak sesuai prosedur.
“Kehadiran dari mereka, seharusnya kan ada surat tugas atau surat perintah. Mau dia Wakil Menteri, anggota dewan, ada SOP-nya,” tegas Tommy.
Sanel Menegaskan Tidak Ada Penahanan Ijazah
Tommy juga menanggapi tuduhan bahwa perusahaan menahan ijazah mantan karyawan. Ia dengan tegas menyatakan bahwa 12 orang yang dimaksud bukanlah karyawan dari Sanel Tour and Travel.
Leave a Reply