SUMO777 – Eks Karyawan Sanel Tour Mengaku Ijazahnya Ditahan Bertahun-tahun, padahal Kerja Cuma Sehari

admin Avatar
Kantor Sanel Tour and Travel di Jalan Teuku Umar, Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (25/4/2025).

Lihat Foto

penahanan ijazah oleh Sanel Tour and Travel Pekanbaru kembali mencuat.

Salah satu eks karyawan Sanel Tour, Muhammad Garry Luthfi (29), mengaku ijazah aslinya ditahan perusahaan meskipun ia hanya bekerja satu hari.

“Saya masuk Desember 2018. Kerja sebagai kurir ekspedisi Lion Parcel. Waktu itu interview di kantor Sanel. Saya menyerahkan ijazah SMK asli dan ada surat tanda terima. Yang nerima ijazah saya waktu itu namanya Ayi,” ujar Garry kepada Kompas.com melalui telepon, Sabtu (26/4/2025).

Cuma Sehari Bekerja, tapi Ijazah Tak Dikembalikan

Garry, warga Kecamatan Rumbai Timur, memutuskan berhenti sehari setelah masuk kerja karena merasa kondisi kerja tidak sesuai harapan.

“Uang minyak aja tak dikasih sama perusahaan. BPJS juga tak ada. Sementara kerjaannya banyak, antar dan menurunkan paket pakai motor sendiri. Saya merasa tak sesuai, jadi besoknya saya berhenti,” jelasnya.

Seusai mengundurkan diri, Garry langsung mendatangi kantor Sanel di Jalan Teuku Umar untuk mengambil kembali ijazahnya. Namun, upayanya ditolak.

“Saya ke kantor Sanel jumpa sama Ayi yang nerima ijazah saya. Tapi Ayi bilang tidak bisa. Ketus aja jawabnya. Mau ketemu bos, Santi, juga tak bisa,” katanya.

Tak hanya sekali, Garry kembali mencoba seminggu kemudian, tetapi tetap gagal. Ia bahkan diharuskan membayar denda yang disebut mencapai belasan juta rupiah.

“Kalau mau ambil harus bayar uang penalti atau denda,” akui Garry.

Laporkan Sanel Tour atas Dugaan Penahanan Ijazah

Garry mengungkapkan, ibunya sempat menangis mengetahui ijazah tersebut tidak dikembalikan.

“Ibu saya nangis-nangis ijazah ditahan. Karena ibu bilang sudah susah sekolah untuk mendapatkan ijazah itu. Ini saya tak ikhlas,” ucapnya.

Ia juga menceritakan bagaimana usahanya menemui pimpinan perusahaan selalu berakhir sia-sia.

“Sampai di sana saya dicuekin. Tak dihiraukan,” tambah Garry.

Setelah beberapa waktu, Garry sempat menyerah. Beruntung, ia sudah memindai ijazahnya sebelum tamat sekolah sehingga tetap bisa melanjutkan kuliah.

Kini, ia bergabung dengan korban lain yang memperjuangkan hak mereka.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *