
Gempa bumi bermagnitudo 6,3 yang mengguncang wilayah Bengkulu pada Jumat (23/5/2025) pukul 02.53 WIB dini hari, menyebabkan kerusakan serius di sejumlah titik.
Tak hanya merusak ratusan rumah warga, guncangan juga berdampak pada sejumlah fasilitas umum.
Sejumlah bangunan mengalami kerusakan, termasuk Gedung Balai Buntar, dua unit sekolah, sebuah kantor camat, dan satu masjid.
Di kawasan pemukiman warga, khususnya Kelurahan Betungan, dampak gempa terasa paling parah.
Berdasarkan data sementara, terdapat 152 rumah yang terdampak, dengan tingkat kerusakan bervariasi dari ringan hingga berat. Dari jumlah tersebut, 20 rumah dilaporkan roboh total dan tidak lagi layak huni.
Setidaknya 10 Rukun Tetangga (RT) di Kelurahan Betungan masuk dalam daftar wilayah terdampak. Berikut rincian kerusakan berdasarkan RT:
- RT 48: 40 rumah terdampak
- RT 47: 18 rumah terdampak
- RT 50: 42 rumah terdampak
- RT 49: 38 rumah terdampak
- RT 62: 3 rumah terdampak
- RT 01: 1 rumah terdampak
- RT 08: 1 rumah terdampak
- RT 57: 3 rumah terdampak
- RT 40: 2 rumah terdampak
- RT 30: 4 rumah terdampak
Wilayah Perumahan Rafflesia di Kelurahan Betungan menjadi kawasan yang paling terdampak dalam kejadian ini.
Sementara itu, Sekretaris BPBD Provinsi Bengkulu, Khristian Hermansyah, menyatakan bahwa gempa juga memicu kerusakan di wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah.
“Kerusakan paling banyak di Kota Bengkulu, ada juga laporan kerusakan di Bengkulu Tengah itu 2 rumah dan 1 PAUD,” ujarnya.
Meski kerusakan fisik cukup signifikan, hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa. Pihak BPBD bersama instansi terkait seperti BMKG, TNI, Polri, Dinas Sosial, Damkar, dan lainnya masih terus melakukan penanganan di lapangan serta asesmen lanjutan terhadap dampak gempa.
Leave a Reply