
Jembatan gantung yang menghubungkan Desa Limbur Merangin dan Desa Simpang Limbur, Kabupaten Merangin, Jambi, mengalami kerusakan serius sejak awal Mei 2025.
Akibatnya, puluhan siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 117 di Desa Simpang Limbur terisolasi dan kegiatan belajar mengajar pun terdampak.
Jembatan yang melintasi Sungai Batang Merangin ini dibangun sekitar dua dekade lalu dan merupakan satu-satunya akses utama bagi warga serta pelajar di dua desa tersebut.
“Dari dulu ini sudah ada jembatan gantung, tapi dibangun dari konstruksi kayu. Baru sekitar 20 tahun lalu dibangun menggunakan konstruksi besi,” kata Kepala Sekolah SDN 117, Abdullah Hadi, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (13/5/2025).
Kerusakan paling parah terjadi pada Selasa, 6 Mei 2025, ketika tali sling penopang utama jembatan putus.
Akibatnya, struktur jembatan menjadi miring dan lantainya mulai keropos. Abdullah menambahkan bahwa selama ini kerusakan minor selalu segera diperbaiki, namun ini kali pertama jembatan mengalami kerusakan besar.
Bagaimana Dampaknya terhadap Proses Belajar Mengajar?

Dampak langsung dari rusaknya jembatan adalah terhentinya akses aman bagi siswa dan guru. Demi keselamatan siswa, proses belajar mengajar untuk sementara waktu dipindahkan ke gedung madrasah di Desa Limbur Merangin.
“Untuk sementara, kita pindahkan dulu. Karena antisipasi keselamatan anak-anak,” ujar Abdullah.
SDN 117 memiliki total 80 siswa, dengan 60 di antaranya berasal dari Desa Limbur Merangin dan sisanya dari Desa Simpang Limbur.
Untuk menghindari risiko, hanya siswa dari Desa Limbur yang mengikuti kegiatan belajar di lokasi darurat, sementara siswa dari Simpang Limbur tetap berada di desa mereka.
Siapa yang Berani Melintasi Jembatan Rusak?
Kisah heroik empat guru yang tetap melintasi jembatan rusak demi mengajar menjadi viral di media sosial.
Mereka bergelantungan pada sling baja tanpa papan pijakan, menyeberangi sungai selebar 100 meter dengan arus deras.
Pemandangan ini memperlihatkan komitmen dan keberanian luar biasa dari para pendidik di pedalaman Jambi.
“Sungai ini lebarnya sekitar 100 meter, dan arusnya yang deras kapan saja siap menghanyutkan mereka,” ungkap Abdullah.
Leave a Reply